Amuntai, Kalimantan Selatan — Dalam upaya memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan penjaga persatuan bangsa, Kongres Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Kalimantan Selatan resmi digelar di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), tepatnya di Kota Amuntai. Kegiatan ini diselenggarakan oleh empat perguruan tinggi di Amuntai, yaitu STIA Amuntai, STIPER Amuntai, STAI RAKHA Amuntai, dan STIQ RAKHA Amuntai.
Mengangkat tema “Ciptakan Rasa Badangsanakan, Kayuh Basamaan Mewujudkan Kekuatan Bangsa,” kongres ini menjadi ajang strategis bagi mahasiswa untuk menyatukan arah gerak dan merumuskan strategi pergerakan dalam menghadapi tantangan kebangsaan yang kian kompleks.
Peran mahasiswa dalam pembangunan daerah, bangsa, dan negara kembali ditegaskan dalam forum ini. Sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan, mahasiswa diharapkan terus memainkan peran aktif dalam menjaga stabilitas dan persatuan bangsa, terlebih di tengah situasi nasional yang kerap diwarnai intrik politik dan potensi perpecahan atas nama perbedaan.
Kepemimpinan sidang kongres diamanahkan kepada tiga presidium, yaitu:
- Muhammad Rianda dari Universitas Islam Kalimantan dari UNISKA MAB sebagai Presidium 1,
- Muhamad Kevindra Ilham dari STIA Tabalong sebagai Presidium 2, dan
- Nor Aisyah dari STAI RAKHA Amuntai sebagai Presidium 3.
Berbagai sesi diskusi pleno berjalan dengan dinamis dan produktif, menghasilkan sejumlah keputusan strategis yang akan menjadi landasan operasional aliansi BEM Se-Kalsel ke depan. Adapun hasil kongres antara lain:
- Penetapan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai dasar hukum organisasi aliansi;
- Muhammad Fareh Sahli dari Universitas Sari Mulia ditetapkan sebagai Koordinator Pusat BEM Se-Kalimantan Selatan periode 2024-2025;
- Edo Barunas dari Universitas Borneo Lestari ditetapkan sebagai Koordinator Media BEM Se-Kalimantan Selatan periode 2024-2025;
- Ahmad Ryan Trayantama dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin ditunjuk sebagai Koordinator Wilayah 1 periode 2024-2025;
- Penetapan Koordinator Wilayah 2 ditangguhkan karena absennya delegasi wilayah tersebut, dan akan ditindaklanjuti oleh Koordinator Pusat dengan melakukan koordinasi langsung ke wilayah terkait;
- Lukmanul Hakim dari STAI RAKHA Amuntai terpilih sebagai Koordinator Wilayah 3 periode 2024-2025;
- STIA Tabalong ditetapkan sebagai tuan rumah Rapat Kerja Aliansi BEM Se-Kalsel Tahun 2025, sebagai tindak lanjut strategis hasil kongres.
Delegasi dari berbagai kampus turut aktif menyampaikan pandangan dan gagasan dalam forum, termasuk dari BEM STIA Tabalong yang dipimpin langsung oleh Muhamad Kevindra Ilham selaku Presiden Mahasiswa, bersama Hudzaifah, Menteri Luar Negeri BEM STIA Tabalong. Kehadiran mereka memperkuat kontribusi STIA Tabalong dalam memperluas jaringan advokasi mahasiswa dan penguatan gerakan kolaboratif di tingkat provinsi. Kehadiran mereka menjadi bentuk komitmen BEM STIA Tabalong dalam mengawal semangat kolaborasi dan persatuan mahasiswa se-Kalimantan Selatan. Dalam berbagai sesi diskusi dan forum pleno, delegasi STIA Tabalong turut memberikan pandangan dan gagasan strategis seputar peran mahasiswa dalam menjaga integrasi bangsa melalui penguatan karakter, literasi politik, dan budaya kritis.
Pelaksanaan kongres di Kota Amuntai juga memberikan nuansa historis yang kuat. Amuntai, sebagai ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Utara, dikenal sebagai kota yang berada di titik pertemuan tiga sungai besar—Tabalong, Negara, dan Balangan—dan merupakan bagian dari sejarah peradaban kuno Kalimantan Selatan. Keberadaan Candi Agung sebagai peninggalan Kerajaan Negara Dipa menjadi simbol warisan budaya yang memperkaya nilai-nilai lokal dalam membangun semangat kebersamaan dan persatuan.
Kongres ini diharapkan mampu melahirkan rumusan-rumusan strategis serta memperkuat soliditas gerakan mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan daerah maupun nasional ke depan.
