KM STIA Tabalong – Mengakhiri tahun 2024 dengan khidmat dan refleksi spiritual, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Tabalong sukses menyelenggarakan kegiatan “Wisata Religi” pada tanggal 29 Desember. Rombongan peziarah yang terdiri dari seluruh anggota LDK dan tim Habsyi dengan penuh kekhusyukan melakukan perjalanan untuk menelusuri jejak para ulama besar yang telah berjasa menyebarkan Islam di wilayah Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Tabalong dan sekitarnya.
Perjalanan ziarah yang penuh berkah ini dimulai dengan mengunjungi makam Syekh Muhammad Nafis, seorang ulama kharismatik yang dikenal luas sebagai penulis kitab fiqih monumental “Ad-Durrul Faraid”. Di komplek pemakaman yang tenang, lantunan doa dan tahlil dipanjatkan sebagai wujud penghormatan dan tabarruk (mengharap keberkahan) atas ilmu serta perjuangan beliau dalam menyebarkan ajaran Islam di tanah Banjar.
Destinasi selanjutnya dalam wisata religi ini adalah Masjid Pusaka Banua Lawas, yang terletak di Hulu Sungai Utara. Masjid bersejarah ini bukan hanya menjadi simbol peradaban Islam di wilayah tersebut, tetapi juga menyimpan nilai-nilai sejarah dan religius yang mendalam. Keindahan arsitektur tradisional masjid memberikan kesan yang kuat bagi para peserta, mengingatkan mereka akan akar budaya dan keagamaan yang kokoh di Kalimantan Selatan.
Puncak dari perjalanan spiritual ini adalah ziarah ke makam Abah Guru Danau, atau yang memiliki nama asli K.H. Asmuni, yang terletak di Danau Panggang. Suasana danau yang tenang dan damai menambah kekhusyukan saat para peziarah memanjatkan doa di makam waliyullah yang sangat dicintai oleh masyarakat Kalimantan Selatan ini. Harapan akan keberkahan dan syafaat terpancar dari setiap doa yang dipanjatkan.
Ketua LDK STIA Tabalong menyampaikan bahwa kegiatan “Wisata Religi” ini memiliki tujuan ganda. “Selain menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ziarah kubur, kegiatan ini juga merupakan momentum penting untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa para ulama terdahulu yang telah berjuang keras dalam mengembangkan ajaran Islam di Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan ketertarikan generasi muda terhadap sejarah Islam di Banua, serta meneladani akhlak mulia dan semangat perjuangan para pendahulu. Perjalanan “Wisata Religi” ini diakhiri dengan rasa syukur dan harapan yang mendalam agar seluruh peserta dapat terus mencontoh jejak para ulama di masa yang akan datang, serta semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.