KM STIA Tabalong — Komunitas baca Literastia terus menunjukkan konsistensinya dalam menghadirkan kegiatan literasi bermakna. Pada 12 Januari 2025, Literastia menggelar agenda Sharing Sessions yang berlangsung di lapangan Kampus STIA Tabalong. Kegiatan ini dirancang sebagai ruang interaktif dan terbuka bagi para anggota untuk memperdalam pengalaman membaca mereka melalui diskusi yang inklusif dan reflektif.
Sharing Sessions merupakan salah satu program unggulan Literastia yang berbeda dari sesi formal ulasan buku. Di sini, para anggota bebas membagikan isi atau kesan dari buku yang telah mereka baca, namun dalam suasana yang lebih cair, akrab, dan dialogis. Tidak hanya membahas alur cerita, peserta juga diajak mengeksplorasi tema-tema besar, pesan tersembunyi, nilai moral, hingga kaitan buku dengan realitas kehidupan.
“Sharing Sessions menjadi ruang di mana setiap pembaca bisa menemukan keterhubungan antara buku dan dirinya sendiri, sekaligus belajar dari perspektif orang lain,” ujar Zahratur Rahma, Ketua Literastia.
Kegiatan yang digelar di ruang terbuka ini berlangsung dinamis. Para peserta duduk melingkar, saling menyimak dan merespons dengan antusias. Beberapa peserta bahkan membawa catatan pribadi dari buku yang mereka baca, memantik diskusi mendalam yang tak jarang melebar ke isu sosial, budaya, hingga pengalaman pribadi.
“Kegiatan ini tidak hanya memperkuat pemahaman anggota terhadap buku, tetapi juga menjadi latihan berpikir kritis dan komunikasi efektif. “Tujuannya bukan hanya agar kita tahu isi buku, tapi juga bisa berbicara dan mendengar dengan penuh respek,” ujar Bagus Ari Nugroho, salah satu anggota Literastia.
Sharing Sessions menjadi salah satu wujud nyata semangat Literastia dalam mendorong mahasiswa untuk tidak hanya membaca secara pasif, tetapi aktif menghidupkan makna bacaan melalui diskusi terbuka. Dalam era ketika ruang-ruang refleksi semakin sempit, kehadiran komunitas seperti Literastia menjadi harapan bagi lahirnya generasi muda yang lebih sadar, kritis, dan literat.
